Pilihan Saham Per Sektor

Diposting oleh Bloggerpreneur on Selasa, 19 Oktober 2010


Oleh : Yuganur Wijanarko (Papah Lauren)
14 Agustus 2010

  • Mencari yang murah dengan metode melihat valuasi PER/PBV yang semakin rendah namun secara praktek lebih baik mencari yang untung (ROE & NPM tinggi), menandakan bahwa kredit macet semakin rendah.
  • Pilih satu bank BUMN, satu lagi swasta dengan market cap terbesar untuk dimasukan ke portofolio.
  • Semakin besar hutang (DER), semakin besar loan portfolio.
  • BMRI & BBNI memiliki jumlah loan portofolio yang sama, namun ROE/NPM BMRI yang lebih tinggi dari BBNI menandakan kredit macet sedikit lebih besar di BBNI.
  • Valuasi BBKP jauh lebih murah dari BBRI namun, ROE/NPM BBRI yang lebih tinggi dengan loan porto lebih kecil menandakan BBRI lebih effisien dalam manajemen hutang portofolionya versus BBKP.


  • Loan portofolio terbesar (dilihat dari DER) adalah BJBR dengan ROE terbesar (22%).
  • Bank paling effisien dalam keuntungan margin dari loan portofolionya adalah BBCA dengan NPM 09 sekitar 27%.
  • Secara Valuasi PER/PBV09 yang paling murah adalah BBKP, namun NPM09 terkecil.

Mining: Energy-(Batubara) Mahal no problem

  • Pilih emitten dengan market cap terbesar karena disitu minat asing akan banyak, emitten dengan cap kecil lebih mudah terkena “market cornering”.
  • Valuasi PER/PBV mahal bukan masalah asalkan ROE/NPM diatas 20%
  • Pilih yang mempunyai hutang rendah (DER dibawa 2x) agar potensi future capex besar.
  • Walaupun valuasi PER/PBV murah, namun sebaiknya jangan memilih yang berhutang besar (diatas 2x) karena akan menghambat proses dana untuk operasional dan expansi tambang (Kecuali ada skenario di masa depan untuk mengurangi hutang tersebut melalui berbagai corporate action).
  • Fokus ke pemakai end user domestik & fixed kontrak agar tidak rentan terhadap fluktuasi harga batubara & permintaan export yang menurun.


  • ADRO bila dilihat dari kacamata valuasi, market cap & profitabilitas merupakan pilihan utama, namun bila anda mencari yang untung (ROE/NPM besar) tapi tidak mempermasalahkan valuasi, maka ITMG & PTBA adalah jawabannya.

Property: Profitabilitas versus Valuasi

  • Dalam memilih emitten property sebaiknya melihat dari segi profitabiltas (ROE/NPM) dengan memilih DILD, BSDE & ASRI versus valuasi murah (PBV & NAVS/saham) seperti BKSL & ELTY.



Portofolio ideal per sector & market cap terbesar

1. Consumer: Astra International (ASII) & Indofood (INDF)
2. Coal: Adaro Energy (ADRO)
3. CPO: Astra Agro Lestari (AALI)
4. Bank: Bank BRI (BBRI)
5. Mining (Metal): International Nickel (INCO)
6. Telco: Telekomunikasi (TLKM)
7. Infrastructure : Perusahaan Gas(PGAS)
8. Cement : Indo cement (INTP)
9. Property: Bumi Serpong Damain (BSDE)

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar